Minggu, 03 April 2011

Waspada Imbas Bencana

 
Ekspor nonmigas Indonesia naik 31,7 persen menjadi USD11,8 miliar dibandingkan ekspor bulan yang sama di tahun 2010 (year on year/YoY). Namun, ekspor tersebut turun 1,2 persen bila dibandingkan bulan lalu, Januari 2011.
 
Nilai ekspor nonmigas Februari 2011 itu tetap berada di atas rata-rata nilai ekspor bulanan selama tahun 2010 sebesar USD 10,8 milliar. “Ini merupakan perkembangan yang menggembirakan,” ujar Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Deddy Saleh, dalam konfrensi pers mengenai perkembangan ekspor impor, Jumat, (1/4/2011)

Deddy menjelaskan, kondisi perekonomian global pasca gempa dan tsunami di Jepang, serta situasi di Mesir, krisis Libya dan negara-negara Timur Tengah lainnya perlu diwaspadai.

“Saat ini, dalam jangka pendek, dampak krisis bencana di Jepang dan gejolak politik di Timur Tengah terhadap ekspor Indonesia belum terasa, tapi dampaknya ke depan kita terus pantau dan antisipasi penanganannya,” ujarnya.

Peningkatan ekspor nonmigas tersebut karena didukung oleh seluruh sektor, "Seperti bulan-bulan sebelumnya, peningkatan ekspor nonmigas Januari-Februari 2011 ini didorong oleh seluruh sektor, antara lain pertambangan, industri dan pertanian,” ujar Deddy.

Peningkatan di Januari-Februari 2011 terjadi pada sektor industri yang mencapai USD18,2 miliar naik 36,1 persen dari sebelumnya. "Kenaikan ini juga menjadi tanda bahwa industri tanah air telah pulih," jelas Deddy.

Neraca Perdagangan bulan Februari 2011 juga mengalami kenaikan mencapai 56,2 persen menjadi USD2,4 miliar dibandingkan pada bulan yang sama ditahun sebelumnya, surplus tersebut terdiri dari surplus neraca perdagangan nonmigas sebesar USD2,4 miliar dan defisit neraca perdagangan migas sebesar USD0,003 miliar.
 sumber : http://economy.okezone.com